Mataram (Up Lombok) – Bicara bisnis seafood,
tak elok rasanya tidak memasukkan lobster sebagai komoditi utama dari daftar
hasil laut yang begitu diminati. Beberapa waktu ke belakang, publik dihebohkan
dengan kasus yang menyeret mantan menteri laut dan perikanan atas suap jual
beli benih lobster. Memang kenapa dengan lobster?
Tidak banyak yang tahu betapa primadonanya lobster sebagai
jenis hasil laut di Indonesia. Di Lombok sendiri, tidak banyak pengusaha
menggeluti dunia ini. Namun tidak dengan Marsha, Wanita asal kota Mataram ini sudah
jatuh cinta dengan profesinya selaku eksportir lobster air laut beberapa tahun
kebelakang ini.
Ditemui di Kawasan kota tua Ampenan
kemarin, Marsha menuturkan kepada tim Up Lombok jika bisnisnya sekarang sudah
cukup berkembang, bahkan sudah bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar dan hingga
mancanegara karena bisnis ini.
Terletak di kawasan yang cocok
untuk budidaya lobster, tepatnya di Dusun Telong Elong, Desa Jerowaru, Lombok
Timur, membuat budidaya jenis ikan air tawar atau laut ini sangat cocok untuk dikembangbiakkan.
Jarak Lokasi tambaknya sendiri sekitar 65 km dari kota Mataram, ibukota NTB.
Marsha Mendirikan CV LOP (Lobster
Origin Paradise) di tahun 2022 di sebuah “gubuk derita” yang disulap menjadi Kampung
Lobster. Ia menggaet pemuda setempat untuk menjadi partner bisnisnya ini,
karena memang Marsha sendiri belum begitu mengenal lokasi tempatnya mengembangkan
usaha ini.
“Gue merasa lobster ini belum
banyak yang tahu dan gue melihat peluang disitu”, kata Marsha. Tidak hanya
lobster, Marsha dan tim juga membudidayakan dan mengekspor jenis ikan seafood
lainnya ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Terakhir ekspor dilakukannya
ke Malaysia.
CV LOP sendiri mengedepankan “Quality
Through Control” dalam prinsip bisnisnya ini. Dengan menjaga kwalitas produk,
keamanan, serta pelayanan terhadap pelanggan membuat usahanya tetap dipercaya
hingga sekarang.
Menjadi penyalur pertama ke pelanggan menjadi tugas utama Marsha dan CV
LOP selama 3 tahun ini. Mendukung nelayan lokal sebagai penyedia bibit hingga
menjadi lobster hidup siap konsumsi adalah kegiatan Marsha sehari-hari.
Wanita berusia 28 tahun ini menceritakan
jika awal memulai bisnis lobster tidaklah mulus. Perlu pemahaman banyak hal,
seperti lokasi tambak, mitra atau pegawai, modal awal, serta konsumen sasaran
yang juga perlu sentuhan ilmu khusus. Untungnya Marsha sendiri adalah lulusan mahasiswa
jurusan accountant dari salah satu kampus di Malaysia. “Untung gue kuliah dulu
jurusannya lumayan nyambung dengan bisnis sekarang, jadi gak apa-apa. Eh, taunya
lumayan juga”, kata Marsha saat podcast dengan tim Up Lombok.
CV LOP menjadi eksportir lobster
di Lombok yang sekarang pendapatannya sudah sangat besar. Marsha sendiri masih “malu-malu”
menuturkan berapa pendapatannya sebulan , namun sangat cukup untuk menggaji karyawannya
di tambak serta modal untuk melakukan eskpor ke luar negeri. Sebagai bayangan,
jika dicek, harga lobster hidup sendiri tidak pernah kurang dari 400 ribu per
kilogram nya. Jadi bisa dihitung secara bayangan, berapa pendapatannya selama
per bulan.
Marsha menuturkan, jika ingin
bermitra dengannya bisa langsung datang ke tambak lobster di Desa Jerowaru,
Lombok Timur atau bisa langsung kontak melalui sosial media, baik di facebook Lobster
Origin Paradise ataupun Instagramnya @marshasit & lop_asialobster .
Redaktur: Rizal Hidayat
Editor: Samsul Rasyidin
Copyright: Up Lombok